Memiliki gigi yang putih, bersih, mengkilap, dan memukau
menjadi idaman setiap orang di dunia. Kita bisa tersenyum lebar tanpa harus
malu-malu menunjukkan gigi. Secara otomatis, kepercayaan diri pun meningkat.
Namun, bagaimana halnya dengan orang-orang yang justru gemar mempreteli giginya
sendiri? Mengotak-atik salah satunya dengan materi yang memiliki prestise
tinggi seperti emas? Sebesar apakah pengaruh gigi emas terhadap kepercayaan
diri mereka? Mungkin, tidak ada pengaruhnya sama sekali atau justru mampu
menaikkan harga diri. Dalam tulisan ini kita akan mengupas lebih dalam lagi
motif-motif yang melatarbelakangi orang-orang tersebut memilih emas sebagai
aksesoris gigi.
Berbeda orang,
berbeda pula pendapatnya. Ini adalah pilihan individu.
Rata-rata orang di dunia memakai emas untuk perhiasan atau aksesoris di baju,
dan bukan untuk membuat gigi. Beberapa orang melakukannya karena hal
spekulatif. Beberapa lagi melakukannya karena ayah atau kakek mereka
memilikinya. Ada lagi yang berpendapat bahwa bagian terbaik tentang memiliki
gigi emas yaitu bersinar ketika tersenyum. Pendapat tersebut tidak keliru.
Semua itu sah-sah saja.
Bertolak dari realita yang
terjadi di masyarakat berbagai belahan dunia, sebagian besar orang memakai gigi
emas untuk status sosial. Memiliki gigi emas bergengsi bagi mereka. Beberapa
sub kultur di Indonesia menjadikan gigi emas sebagai simbol status. Semakin
banyak gigi emas, semakin tinggi pula pandangan masyarakat terhadap status
sosial kita. Di beberapa belahan dunia tertentu, khususnya di Eropa bagian
barat, negara Uni Soviet terdahulu, Asia Tengah dan Caucasus, gigi emas
melambangkan kemakmuran. Pernyataan ini berkaitan dengan asumsi bahwa emas adalah
logam mulia yang memiliki nilai keindahan yang tinggi. Nilai keindahannya
yang tiada tara dan diikuti harga yang tinggi dibandingkan logam lainnya
menjadikan emas acap kali digunakan sebagai sarana
untuk mengekspresikan
diri.
Di kalangan
selebritis papan atas luar negeri, gigi emas pun melejit kepopulerannya. Dalam
sebuah acara makan malam bersama teman-temannya di Restoran Giorgio Baldi, Rihanna memperlihatkan bagian
giginya yang berlapis emas ketika mulutnya sedikit terbuka. Tampak gigi depan pelantun tembang Umbrella ini dilapisi emas sehingga tampak
bercahaya di balik bibirnya yang berlipstik
ungu. Rihanna
sendiri mulai menambahkan aksen emas di mulutnya pada tahun 2011 ketika ia tampil
di video musik You Da One.
Lapisan emas pada gigi juga dikenakan sebagai cerminan kekayaan dan kemakmuran
di dalam komunitas hip hop dan telah
banyak digunakan sejak awal 1980-an ketika gigi “bling-bling” menjadi bagian fashion statement. Bintang rap dan hip hop biasa menghias
giginya dengan emas dan berlian, yang dalam bahasa slang disebut grills. Misalnya, Flava Flav,
salah satu rapper kulit hitam yang memakai grills, dan Paul Wall, rapper
kulit putih yang kini memiliki bisnis grills sendiri. Grills yang
dipakai oleh artis Paul Wall dikabarkan berharga USD 30.000. Biaya pembuatannya
yang sangat mahal memposisikan grills sebagai
alat ukur kekayaan artis pada masa itu.
Senyum
lebar dengan gigi berlapiskan emas mungkin tampak sedikit nyeleneh di mata banyak orang. Tetapi, di benak pemakainya, gigi
emas mendapat tempat yang spesial. Bukan hanya mampu mengangkat rasa percaya
diri, gigi emas menjadi andalan utama dalam ajang unjuk kekayaan. Semakin
makmur seseorang, semakin banyak emas yang menghiasi giginya. Bagi mereka,
menjadi bersinar di depan orang adalah dengan memakai gigi emas.
Daftar Pustaka
Gold Teeth (Cosmetic
Use). Diunduh dari http://en.wikipedia.org/wiki/Gold_teeth pada
tanggal 18 September 2012.
Mozartha, Martha. Gigi Emas Para Rapper
.Diunduh dari http://m.klikdokter.com/detail/read/18/255/gigi-emas-para-rapper pada tanggal
18 September 2012.
Ria Utari, Dewi. Peoples Opinions About Gold Teeth.
Diunduh dari http://dewagratis.com/kesehatan/dokter/indo/dental-health/dental-implant/gold-teeth/Peoples-Opinions-About-Gold-Teeth.html
pada tanggal 18 September 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar