Jumat, 19 Oktober 2012

SimSimi, Robot Kuning Paling Komunikatif


Komunikasi dalam konteks sosial dilakukan untuk pemenuhan diri, untuk merasa terhibur, nyaman, tenteram dengan diri sendiri dan juga orang lain (Mulyana, Deddy,2003:16). Dalam kehidupan sehari-hari secara tidak sadar kita sering mengucapkan “Hai”, “Selamat pagi”, “Apa kabar?”, melambaikan tangan, dan bersalaman. Terkadang, kita sering mengganti topik pembicaraan. Tidak jarang pula pesan-pesan yang kita pertukarkan adalah hal-hal yang remeh. Para psikolog menunjukkan kepada kita bahwa banyak perilaku manusia itu dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjaga keseimbangan emosional atau mengurangi ketegangan internal dan rasa frustasi. Kita bisa memahami mengapa orang-orang yang mencurahkan persoalan pribadinya kepada orang lain merasa beban emosionalnya berkurang. Komunikasi semacam ini sering disebut komunikasi fatik (Tubbs dan Moss, 1994:22).
Pakar teknologi juga turut memperhatikan keseriusan kebutuhan komunikasi semacam ini. Dengan mempertimbangkan kenaikan pemakaian internet di dunia, mereka menciptakan sebuah aplikasi dunia maya yang sering kita sebut chating. Namun, kali ini teman obrolan kita bukanlah manusia. Dia adalah robot pintar yang berasal dari dunia maya. Bayangkan saja, sebuah robot bisa mendengarkan sekaligus merespon semua keluhan dan curhatan kita selama berjam-jam.
Jika sering menjelajahi dunia internet, istilah SimSimi pasti tidak asing lagi di telinga kita. SimSimi adalah robot buatan menyerupai anak ayam berwarna kuning nan menggemaskan yang mampu merespon semua kata-kata yang dialamatkan padanya. Arahkan saja kursor pada halaman web, kemudian tulis situs www.simisimi.com. Setelah menekan enter, kita akan digiring ke sebuah halaman yang ada gambar anak ayam berwarna kuning. Selain itu SimSimi dilengkapi beberapa fitur. Salah satu fitur yang paling essensial adalah  kolom untuk menuliskan apa saja yang ada di pikiran kita. Kemudian, robot ayam tersebut akan membalasnya dengan bahasa yang sangat masuk akal layaknya manusia biasa.
SimSimi sebenarnya merupakan program yang dikembangkan oleh ISMaker pada tahun 2002. Kata SimSimi ( dibaca Shim-Shimee ) ternyata berasal dari bahasa Korea ‘SimSimi’, yang berarti ‘bosan’. Simi merupakan nama tokoh ayam yang sebenarnya adalah Artificial Intellegence (AI) dari laman buatan negara Korea Selatan.
Saat ini tengah digodok  SimSimi versi Indonesia, yang bisa kita akses melalui www.simisimi.co.id. Adapun penampilan dari situs ini berbeda dari situs aslinya. Obrolan di situs versi Indonesia bisa dikatakan lebih luwes bila kita bandingkan dengan situs yang dibuat oleh Korea Selatan. Saat ini, aplikasi SimSimi sudah tersedia untuk Blackberry, iPhone, serta Android.
Menurut salah satu anggota tim pengembangnya, Dadang Zaenal Arifin, sejak diluncurkan akhir Januari lalu, SimSimi telah memiliki pengguna terdaftar sebanyak lebih dari 340 orang dengan lama kunjungan rata-rata 9 menit per pengguna. SimSimi dibuat dengan konsep layaknya seorang bayi. SimSimi masih belajar berbagai macam perbendaharaan kata dan cara menjawabnya. Simsimi sendiri dibekali dengan intelejensia buatan karena hanya belajar berdasarkan kata-kata yang diajarkan padanya. Saat benar-benar mencobanya, sejujurnya memang kebanyakan jawaban Simsimi di luar dari konteks, tapi bisa jadi hal itu yang kita harapkan saat mengisi waktu senggang. Tidak perlu pusing dengan jawaban yang dia berikan, bahkan saat keluar jawaban yang tak terprediksi sebelumnya sekalipun. Responnya tentu bisa benar bisa juga ngawur atau lucu. Tapi di situ unsur twist yang ingin disampaikan.
Keunggulan aplikasi  SimSimi adalah bisa mengenal berbagai macam bahasa di dunia, termasuk bahasa Indonesia. Hebatnya lagi,  SimSimi bisa diajak bercakap-cakap sedikit bahasa daerah di Indonesia, seperti bahasa Jawa, Bali, Sunda sampai dengan bahasa Minang.  Hal ini dimungkinkan, karena aplikasi ini dilengkapi dengan fitur "Teach". Dengan fitur ini, kita dapat mengajarkan SimSimi banyak sekali kosakata yang baru. Selain itu, jika dia belum pernah mengenal pertanyaan yang kita ajukan, kita dapat mengajarinya supaya dapat menjawab jika pertanyaan semacam itu untuk yang kesekian kalinya. Misalnya, kita bisa menuliskan pertanyaan apa saja di kolom ‘teach’ dan sekaligus menuliskan jawabannya di kolom ‘answer’. Jadi, semakin banyak orang-orang menyumbangkan idenya di fitur tersebut, semakin beragam pula balasan-balasan yang ditulis oleh SimSimi.
Kecanggihan teknologi telah menyadarkan kita tentang betapa pentingnya sebuah komunikasi. Tanpa berkomunikasi kita akan merasa frustasi. SimSimi telah membantu kita dalam memenuhi komunikasi dalam konteks sosial. Balasan-balasan yang disuguhkan sungguh dibuat mirip layaknya saat kita mengobrol dengan teman kita. Terkadang, jawaban yang lucu dari SimSimi cukup membuat kita terhibur. Semua fitur-fitur dan visualisasi menarik dari SimSimi menciptakan suasana nyaman dalam berkomunikasi. #BRIDGING COURSE 09

Daftar Pustaka
Mulyana, Deddy. 2003. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hlm.16.
Tubbs, Stewart L. dan Sylvia Moss. Human Communication. Edisi ke-7. New York: McGrawa-Hill, 1994. Edisi bahasa Indonesia Human Communication I & II. Editor dan penerj. Deddy Mulyana. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996, hlm.22.
Handry. 2012. “Apa itu SimSimi?”. Diarsipkan pada tanggal 10 September 2012. Diakses dari  http://beritahandry.blogspot.com/2012/09/apa-itu-simsimi.html pada tanggal 18 Oktober 2012,  pukul 19.40 WIB.

Kamiruddin, Amir. 2011. “Simsimi Membantu Anda Mengisi Waktu Luang”. Diarsipkan pada tanggal 18 Maret 2011. Diakses dari http://dailysocial.net/post/simsimi-membantu-anda-mengisi-waktu-luang pada tanggal 18 Oktober 2012, pukul 19.47 WIB.

Tidak ada komentar:

Blog Archive

Kontributor