Ni
Ketut Dimar Warsihantari
Berbagai penemuan di bidang
teknologi dan media telah memudahkan para profesional di bidang periklanan
untuk memproduksi berbagai karya.Tentu saja tidak semua karya iklan televisi
bisa diterima oleh para pemirsa.Berbeda orang,berbeda pula seleranya.Buktinya,
kini para pemirsa memilih untuk mengganti saluran tv, pergi ke kamar mandi,
bahkan makan ketika iklan ditayangkan.Beberapa iklan tampil dengan pesan yang sengaja dibuat absurd misalnya iklan perment
Mintz dengan taglinenya berbunyi,”Ini pensil, ini permen mintz, daripada gigit
pensil mending gigit mintz, jelek iklannya, biarin yang penting mintz..permen
enak, permen enak.” Iklan ini banyak menuai kontra mulai dari kalangan
pemerhati iklan hingga kalangan konsumen atau penikmat iklan.Iklan dengan
tagline yang absurd tentu membuat dongkol hati penikmatnya.Namun,ada beberapa
karya iklan yang mampu menarik perhatian seperti iklan deodoran merek AXE
dengan tema ‘bidadari lupa diri’.Pemirsa bahkan tidak sabar menunggu-nunggu
tayangnya iklan tersebut.
Di
pasaran ada beberapa merek deodoran pria yang diiklankan di televisi.Kita ambil
contoh Rexona Men.Jika ditilik menurut fungsinya, tentu saja deodoran merek
apapun akan memberikan efek yang sama yakni kesegaran tanpa bau keringat.Tetapi
apa yang diiklankan AXE memiliki kelebihan dari segi pesan yang ingin
disampaikan, drama yang digunakan, dan segi keunikan posisi yang ditampilkan.Ketiga
unsur kelebihan tersebut memiliki andil besar dalam suksesnya iklan AXE.Uraian
yang lebih mendalam tentang tiga unsur kelebihan tersebut akan dibahas pada
tulisan ini.
Ketiga
unsur iklan televisi di atas saling terintegrasi pada iklan AXE seri ‘bidadari lupa diri’.Dengan
tag line yang dirubah dari ‘selanjutnya terserah anda....’ menjadi ‘membuat
bidadari lupa diri’,AXE meningkatkan posisi produk deodoran sebagai produk yang
tidak hanya menyedot perhatian para wanita tetapi juga akan membuat bidadari
atau dalam hal ini wanita yang amat sempurna bisa jatuh hati pada pria pemakai
AXE.Pesan yang disampaikan AXE baik melalui bahasa gambar dan bahasa verbal
mengindikasikan bahwa produk ini memiliki kesegaran yang membuat para wanita
yang paling sempurna sekalipun terbius.
Unsur
drama atau cerita pada iklan AXE versi ‘bidadari lupa diri’ sangat kuat.Bahkan,versi
‘bidadari lupa diri’ dibuat dalam dua seri.Di seri pertama,ketika seorang pria
yang memakai AXE berjalan di tengah kerumunan masyarakat,para bidadari mulai
berjatuhan satu per satu tepat di atas mobil karena mencium aroma wangi AXE
yang dipakai oleh si aktor pria.Di seri iklan yang kedua,bahkan ketika si aktor
pria yang memakai AXE mengajak seorang bidadari makan malam, tanpa mempedulikan
orang lain bidadari yang tidak mampu menahan pesona wangi AXE lantas menabrak
meja, lampu,dan alat makan orang lain.Mata bidadari hanya terpikat pada pria
pemakai AXE. Visualisasi seperti ini memunculkan kesan bahwa AXE adalah produk
yang sukses menyedot dan mengalihkan perhatian orang-orang di sekitar kita.Setting
lokasi yakni di jalanan tempat jatuhnya para bidadari serta di sebuah restoran,
memberi nuansa dramatis.
Endorser
iklan berfungsi sebagai komunikator yang membawa pesan.Endorser iklan memiliki
karakter yang berbeda-beda sehingga turut mempengaruhi pencitraan produk
tertentu. Aaker & Myers berasumsi, “Untuk menambah pengaruh suatu pesan
iklan, sering digunakan model. Model yang sering digunakan dalam iklan terdiri
dari selebriti, orang biasa, atlit dan ahli.” Meskipun terdapat pro dan kontra
terhadap penggunaan endorser pada iklan AXE, endorser orang asing memegang
peranan yang sangat penting.Ada beberapa kritikus yang mengatakan bahwa
seharusnya iklan AXE di Indonesia memakai endorser orang asli Indonesia dan
bidadari bersayap seharusnya diganti dengan bidadari versi Indonesia lengkap
dengan selendangnya.Namun melihat faktanya,orang Indonesia masih memiliki
penilaian yang cukup tinggi terhadap merek asing terlebih jika diiklankan
dengan orang asing.Atmosfer konsumtif masyarakat Indonesia yang dilengkapi
dengan rasa gengsi tinggi tentu
meningkatkan hasrat mengkonsumsi produk impor.Sehingga AXE versi ‘bidadari lupa
diri’ yang menggunakan endorser orang asing masih disambut hangat oleh para
pemirsa Indonesia.
Dengan
adanya tiga unsur kelebihan pada iklan AXE versi ‘bidadari lupa diri’ yang
sangat kuat,tidak heran jika iklan ini menyita perhatian para pemirsa televisi
dan penikmat iklan pada khususnya.Endorser iklan yang dipilih sangat tepat
mengingat pola perilaku masyarakat Indonesia yang berlomba-lomba mengkonsumsi
barang impor.Citra dan dramatisasi yang ditampilkan saat tayang perdana menjadi
momentum yang benar-benar dimanfaatkan secara tepat oleh pembuat iklan.Kesan
pertama sangat mempengaruhi keberhasilan sebuah iklan.Kesan yang bukan hanya
bagus tetapi unik tentu menjadi hal yang sulit untuk dilupakan.Pesan yang ingin
disampaikan dikemas sangat menarik.Bahkan ketika penayangan perdana di televisi,
para pemirsa televisi antusias mencari-cari iklan ini untuk dilihat. Karena
unsur drama yang kuat, pesan yang terintegrasi, dan keunikan posisi yang
diiklankan oleh AXE, iklan ini sangat mudah diingat dan menempel di benak
pemirsa. #BRIDGING COURSE 02
Tidak ada komentar:
Posting Komentar